Author: Wujud Aksi Nyata

  • Apakah Saham, Deposito, dan Aset Digital Wajib Dizakati? Ini Penjelasan Lengkapnya

    Apakah Saham, Deposito, dan Aset Digital Wajib Dizakati? Ini Penjelasan Lengkapnya

    Perkembangan zaman membawa banyak bentuk harta baru — seperti saham, deposito, hingga aset digital. Namun, muncul pertanyaan penting: apakah bentuk harta modern ini juga wajib dizakati seperti emas dan uang tunai?

    Dalam Islam, zakat tidak terbatas pada bentuk harta tertentu, tapi mencakup segala harta yang bernilai, dimiliki penuh, dan bisa berkembang. Maka, mari kita bahas satu per satu menurut pandangan ulama dan lembaga zakat kontemporer.

    1. Zakat Saham

    Saham termasuk dalam kategori zakat mal (zakat harta) karena memiliki nilai, dapat diperjualbelikan, dan menghasilkan keuntungan.

    Hukum:
     Wajib dizakati jika memenuhi syarat berikut:

    • Telah dimiliki selama 1 tahun (haul)
    • Mencapai nisab setara 85 gram emas
    • Bernilai dan bisa diperjualbelikan

    Cara Menghitung:

    • Jika saham dimiliki untuk jual beli (trading) → zakatnya seperti zakat perdagangan, yaitu 2.5% dari total nilai pasar saham + saldo kas.
    • Jika saham untuk investasi jangka panjang (dividen) → zakat diambil dari hasil dividen bersih, sebesar 2.5% bila mencapai nisab.
    2. Zakat Deposito

    Deposito adalah harta simpanan yang berkembang karena menghasilkan bunga atau bagi hasil. Oleh karena itu, hukumnya sama seperti zakat tabungan.

    Hukum:
     Wajib dizakati jika:

    • Sudah dimiliki selama 1 tahun
    • Nilainya setara atau lebih dari 85 gram emas

    Cara Menghitung:
    Zakat = 2.5% dari total saldo akhir + bagi hasil (jika ada)
    Termasuk bagi hasil yang belum diambil dari bank.

    3. Zakat Aset Digital (Crypto, NFT, dan Sejenisnya)

    Seiring kemajuan teknologi, aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan NFT kini memiliki nilai ekonomi nyata.

    Hukum:
    Wajib dizakati, menurut pandangan banyak ulama dan lembaga keuangan syariah, seperti Dewan Syariah Nasional MUI dan AAOIFI, karena aset ini memiliki nilai, bisa diperjualbelikan, dan menjadi alat investasi.

    Cara Menghitung:

    • Konversi nilai aset digital ke rupiah
    • Jika total nilainya mencapai nisab 85 gram emas dan dimiliki selama 1 tahun, maka keluarkan zakat sebesar 2.5% dari nilai pasar saat haul.
    Tabel Ringkas
    Jenis AsetWajib ZakatNisabTarif ZakatDasar Perhitungan
    Saham Ya85 gr emas2.5%Nilai pasar/dividen
    Deposito Ya85 gr emas2.5%Saldo + bagi hasil
    Aset Digital (Crypto, NFT) Ya85 gr emas2.5%Nilai pasar saat haul
    Kesimpulan

    Islam adalah agama yang fleksibel dan relevan di setiap zaman. Prinsip zakat tidak berubah: setiap harta yang berkembang dan bernilai wajib dizakati apabila memenuhi syaratnya.

    Menunaikan zakat dari saham, deposito, maupun aset digital bukan sekadar kewajiban, tapi juga cara membersihkan harta dari ketamakan, serta mengalirkan keberkahan kepada sesama.

    Mari jadikan setiap bentuk rezeki yang kita miliki sebagai jalan kebaikan. Dengan menunaikan zakat secara rutin — baik dari harta konvensional maupun digital — insyaAllah harta menjadi lebih bersih, hati lebih tenang, dan keberkahan hidup semakin meluas.

  • Penyaluran Bantuan dari #KawanAksi, Hadirkan Senyum untuk Abah Deden

    Penyaluran Bantuan dari #KawanAksi, Hadirkan Senyum untuk Abah Deden

    Tim relawan Wujud Aksi Nyata kembali menyalurkan bantuan sembako kepada salah satu penerima manfaat, yaitu Abah Deden, seorang lansia yang hidup dalam keterbatasan ekonomi.

    Abah Deden tinggal di rumah sederhana dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Di usianya yang sudah lanjut, ia berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari meski tubuhnya mulai renta dan tak sekuat dulu.

    Melihat kondisi tersebut, tim relawan mendatangi kediaman Abah Deden untuk menyalurkan berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak, mie instan, sabun, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

    Bantuan ini merupakan bentuk nyata dari kebaikan para #KawanAksi yang telah berbagi sebagian rezekinya untuk membantu sesama yang membutuhkan. Harapannya, bantuan sembako ini dapat meringankan beban hidup Abah Deden dan menjadi penyemangat untuk tetap tegar menjalani hari-hari.

    Setiap kebaikan yang disalurkan, sekecil apa pun, memiliki arti besar bagi mereka yang sedang berjuang dalam kesulitan. Mari terus berbuat nyata bersama Wujud Aksi Nyata, agar semakin banyak senyum yang bisa kita hadirkan.

  • Amalan Ini Lengkapi Pahala Puasa Sunnah Kaum Muslimin Pasca Ramadhan Copy

    Amalan Ini Lengkapi Pahala Puasa Sunnah Kaum Muslimin Pasca Ramadhan Copy

    Sedekah pada dasarnya tak sekedar amalan yang utama. Didalamnya terkandung makna luar biasa tentang wujud rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya. Bukan tanpa alasan, pasalnya hanya orang-orang yang dirahmati Allah saja yang akan terbuka luas hati dan pikirannya untuk dapat senantiasa berbagi kepada sesama. Diantara banyak cara yang bisa kita lakukan untuk bersedekah, berbagi makanan terbilang sebagai amalan yang paling istimewa terutama di bulan Syawal ini. Bagaimana tidak? Sedekah makanan dapat menjadi pelengkap dari ibadah puasa sunnah yang biasanya dilaksanakan selama enam hari lamanya.

    Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadits bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

    Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun.” (HR Tirmidzi)

    Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa terdapat keutamaan yang bisa kita peroleh dari amalan berbagi makanan. Terutama ketika hal ini dilakukan pada orang-orang yang berpuasa, tentu saja pahalanya semakin besar dan luar biasa. Rasulullah mengatakan bahwa kebaikan berbagi makanan pada mereka yang berpuasa pahalanya sama seperti orang yang melaksanakan puasa tersebut. Pahala ini bahkan tidak sama sekali mengurangi pahala dari orang yang melaksanakan puasa. Kebaikannya pun bertambah tatkala kita juga menjalankan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

    Kebaikan ganda akan menjadi hak dari orang yang berpuasa sekaligus bersedekah. Selain memperoleh pahala puasa dari orang yang disedekahkan, kita juga berkesempatan mendapat pahala seperti berpuasa selama satu tahun. Tentu saja, hal ini tidak bisa kita lewatkan begitu saja. Sangat penting bagi diri kita untuk bisa memanfaatkan kesempatan emas yang hanya datang satu tahun sekali ini. Semoga dengan senantiasa menjaga ketakwaan dan keimanan di bulan Syawal, kita juga bisa dapat istiqomah dalam setiap upaya menunaikan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala baik yang wajib ataupun yang sunnah.

  • Amalan Ini Lengkapi Pahala Puasa Sunnah Kaum Muslimin Pasca Ramadhan Copy

    Amalan Ini Lengkapi Pahala Puasa Sunnah Kaum Muslimin Pasca Ramadhan Copy

    Sedekah pada dasarnya tak sekedar amalan yang utama. Didalamnya terkandung makna luar biasa tentang wujud rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya. Bukan tanpa alasan, pasalnya hanya orang-orang yang dirahmati Allah saja yang akan terbuka luas hati dan pikirannya untuk dapat senantiasa berbagi kepada sesama. Diantara banyak cara yang bisa kita lakukan untuk bersedekah, berbagi makanan terbilang sebagai amalan yang paling istimewa terutama di bulan Syawal ini. Bagaimana tidak? Sedekah makanan dapat menjadi pelengkap dari ibadah puasa sunnah yang biasanya dilaksanakan selama enam hari lamanya.

    Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadits bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

    Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun.” (HR Tirmidzi)

    Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa terdapat keutamaan yang bisa kita peroleh dari amalan berbagi makanan. Terutama ketika hal ini dilakukan pada orang-orang yang berpuasa, tentu saja pahalanya semakin besar dan luar biasa. Rasulullah mengatakan bahwa kebaikan berbagi makanan pada mereka yang berpuasa pahalanya sama seperti orang yang melaksanakan puasa tersebut. Pahala ini bahkan tidak sama sekali mengurangi pahala dari orang yang melaksanakan puasa. Kebaikannya pun bertambah tatkala kita juga menjalankan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

    Kebaikan ganda akan menjadi hak dari orang yang berpuasa sekaligus bersedekah. Selain memperoleh pahala puasa dari orang yang disedekahkan, kita juga berkesempatan mendapat pahala seperti berpuasa selama satu tahun. Tentu saja, hal ini tidak bisa kita lewatkan begitu saja. Sangat penting bagi diri kita untuk bisa memanfaatkan kesempatan emas yang hanya datang satu tahun sekali ini. Semoga dengan senantiasa menjaga ketakwaan dan keimanan di bulan Syawal, kita juga bisa dapat istiqomah dalam setiap upaya menunaikan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala baik yang wajib ataupun yang sunnah.

  • Amalan Ini Lengkapi Pahala Puasa Sunnah Kaum Muslimin Pasca Ramadhan Copy

    Amalan Ini Lengkapi Pahala Puasa Sunnah Kaum Muslimin Pasca Ramadhan Copy

    Sedekah pada dasarnya tak sekedar amalan yang utama. Didalamnya terkandung makna luar biasa tentang wujud rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya. Bukan tanpa alasan, pasalnya hanya orang-orang yang dirahmati Allah saja yang akan terbuka luas hati dan pikirannya untuk dapat senantiasa berbagi kepada sesama. Diantara banyak cara yang bisa kita lakukan untuk bersedekah, berbagi makanan terbilang sebagai amalan yang paling istimewa terutama di bulan Syawal ini. Bagaimana tidak? Sedekah makanan dapat menjadi pelengkap dari ibadah puasa sunnah yang biasanya dilaksanakan selama enam hari lamanya.

    Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadits bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

    Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun.” (HR Tirmidzi)

    Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa terdapat keutamaan yang bisa kita peroleh dari amalan berbagi makanan. Terutama ketika hal ini dilakukan pada orang-orang yang berpuasa, tentu saja pahalanya semakin besar dan luar biasa. Rasulullah mengatakan bahwa kebaikan berbagi makanan pada mereka yang berpuasa pahalanya sama seperti orang yang melaksanakan puasa tersebut. Pahala ini bahkan tidak sama sekali mengurangi pahala dari orang yang melaksanakan puasa. Kebaikannya pun bertambah tatkala kita juga menjalankan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

    Kebaikan ganda akan menjadi hak dari orang yang berpuasa sekaligus bersedekah. Selain memperoleh pahala puasa dari orang yang disedekahkan, kita juga berkesempatan mendapat pahala seperti berpuasa selama satu tahun. Tentu saja, hal ini tidak bisa kita lewatkan begitu saja. Sangat penting bagi diri kita untuk bisa memanfaatkan kesempatan emas yang hanya datang satu tahun sekali ini. Semoga dengan senantiasa menjaga ketakwaan dan keimanan di bulan Syawal, kita juga bisa dapat istiqomah dalam setiap upaya menunaikan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala baik yang wajib ataupun yang sunnah.

  • Amalan Ini Lengkapi Pahala Puasa Sunnah Kaum Muslimin Pasca Ramadhan Copy

    Amalan Ini Lengkapi Pahala Puasa Sunnah Kaum Muslimin Pasca Ramadhan Copy

    Sedekah pada dasarnya tak sekedar amalan yang utama. Didalamnya terkandung makna luar biasa tentang wujud rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya. Bukan tanpa alasan, pasalnya hanya orang-orang yang dirahmati Allah saja yang akan terbuka luas hati dan pikirannya untuk dapat senantiasa berbagi kepada sesama. Diantara banyak cara yang bisa kita lakukan untuk bersedekah, berbagi makanan terbilang sebagai amalan yang paling istimewa terutama di bulan Syawal ini. Bagaimana tidak? Sedekah makanan dapat menjadi pelengkap dari ibadah puasa sunnah yang biasanya dilaksanakan selama enam hari lamanya.

    Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadits bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

    Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun.” (HR Tirmidzi)

    Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa terdapat keutamaan yang bisa kita peroleh dari amalan berbagi makanan. Terutama ketika hal ini dilakukan pada orang-orang yang berpuasa, tentu saja pahalanya semakin besar dan luar biasa. Rasulullah mengatakan bahwa kebaikan berbagi makanan pada mereka yang berpuasa pahalanya sama seperti orang yang melaksanakan puasa tersebut. Pahala ini bahkan tidak sama sekali mengurangi pahala dari orang yang melaksanakan puasa. Kebaikannya pun bertambah tatkala kita juga menjalankan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

    Kebaikan ganda akan menjadi hak dari orang yang berpuasa sekaligus bersedekah. Selain memperoleh pahala puasa dari orang yang disedekahkan, kita juga berkesempatan mendapat pahala seperti berpuasa selama satu tahun. Tentu saja, hal ini tidak bisa kita lewatkan begitu saja. Sangat penting bagi diri kita untuk bisa memanfaatkan kesempatan emas yang hanya datang satu tahun sekali ini. Semoga dengan senantiasa menjaga ketakwaan dan keimanan di bulan Syawal, kita juga bisa dapat istiqomah dalam setiap upaya menunaikan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala baik yang wajib ataupun yang sunnah.

  • Amalan Ini Lengkapi Pahala Puasa Sunnah Kaum Muslimin Pasca Ramadhan

    Amalan Ini Lengkapi Pahala Puasa Sunnah Kaum Muslimin Pasca Ramadhan

    Sedekah pada dasarnya tak sekedar amalan yang utama. Didalamnya terkandung makna luar biasa tentang wujud rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya. Bukan tanpa alasan, pasalnya hanya orang-orang yang dirahmati Allah saja yang akan terbuka luas hati dan pikirannya untuk dapat senantiasa berbagi kepada sesama. Diantara banyak cara yang bisa kita lakukan untuk bersedekah, berbagi makanan terbilang sebagai amalan yang paling istimewa terutama di bulan Syawal ini. Bagaimana tidak? Sedekah makanan dapat menjadi pelengkap dari ibadah puasa sunnah yang biasanya dilaksanakan selama enam hari lamanya.

    Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadits bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

    Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun.” (HR Tirmidzi)

    Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa terdapat keutamaan yang bisa kita peroleh dari amalan berbagi makanan. Terutama ketika hal ini dilakukan pada orang-orang yang berpuasa, tentu saja pahalanya semakin besar dan luar biasa. Rasulullah mengatakan bahwa kebaikan berbagi makanan pada mereka yang berpuasa pahalanya sama seperti orang yang melaksanakan puasa tersebut. Pahala ini bahkan tidak sama sekali mengurangi pahala dari orang yang melaksanakan puasa. Kebaikannya pun bertambah tatkala kita juga menjalankan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

    Kebaikan ganda akan menjadi hak dari orang yang berpuasa sekaligus bersedekah. Selain memperoleh pahala puasa dari orang yang disedekahkan, kita juga berkesempatan mendapat pahala seperti berpuasa selama satu tahun. Tentu saja, hal ini tidak bisa kita lewatkan begitu saja. Sangat penting bagi diri kita untuk bisa memanfaatkan kesempatan emas yang hanya datang satu tahun sekali ini. Semoga dengan senantiasa menjaga ketakwaan dan keimanan di bulan Syawal, kita juga bisa dapat istiqomah dalam setiap upaya menunaikan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala baik yang wajib ataupun yang sunnah.