
Menentukan Awal Ramadan Dengan Mengenal Hilal dan Hisab
Dalam menentukan awal Bulan Ramadan, selain menggunakan
metode rukyatul hilal (pengamatan), dilakukan juga metode hisab (perhitungan).
Apa perbedaan keduanya?
Rukyatul hilal adalah
proses pengamatan ketampakan hilal atau bulan sabit saat matahari terbenam
(maghrib) menjelang awal bulan pada kalender hijrah. Aktivitas mengamati hilal
dilakukan dengan mata telanjang atau dengan menggunakan alat bantu optik
seperti teleskop.
Apa sih hilal itu? Hilal adalah sebuah fase bulan sabit
setelah bulan baru. Dan kenapa pengamatan dilakukan saat menjelang maghrib?
Karena intensitas cahaya hilal sendiri sangatlah redup dibandingkan cahaya
matahari, serta ukurannya sangatlah tipis.
Sedangkan hisab dapat diartikan sebagai perhitungan secara
matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan awal
bulan dalam kalender Hijrah.
Lalu, metode manakah yang lebih akurat? Rukyatul hilal atau
hisab?
Ahli astronomi dan astrofisika dari Pusat Riset Antariksa
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menyebut kedua
metode penentuan awal Ramadan yakni rukyatul hilal dan hisab itu setara,
keduanya bisa saling menggantikan atau saling melengkapi.
"Tanda-tanda awal bulan yang berupa hilal bisa dilihat
dengan mata (rukyat) dan bisa juga dihitung (hisab) berdasarkan rumusan
keteraturan fase-fase Bulan dan data-data rukyat sebelumnya tentang kemungkinan
hilal bisa dirukyat," katanya dalam live Instagram bertajuk 'Penentuan
Ramadan dan Hari Raya Menurut Astronomi' di akun Instagram @pussainsa_lapan,
Rabu (23/3).
Thomas Djamaluddin juga menyebutkan metode rukyatul hilal
dan hisab masih bersifat menduga-duga, tidak ada yang pasti dan masing-masing
dari keduanya juga memiliki kekuatan serta kelemahan.
"Rukyat pada prinsipnya kita melihat. Tapi pada
kenyataannya (hilal) sangat tipis dan bisa jadi ada cahaya lain. Yakin tidak?
Makanya perukyat itu akan disumpah yakin tidak yang dilihat hilal?"
urainya.
Begitu pula dengan metode hisab. Menurut perhitungan angka
memang dinilai lebih akurat, namun untuk menentukan apakah sudah masuk awal
bulan atau belum, tetap harus memenuhi beberapa kriteria yang bisa dipenuhi
dengan cara pengamatan.