Benarkah Menyakiti Diri Termasuk Bentuk Kufur Nikmat?

Allah ﷻ berfirman:

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu.”
(QS. An-Nisa: 29)

Ayat ini adalah peringatan sekaligus kasih sayang dari Allah kepada setiap jiwa yang sedang berada di ujung lelah. Dalam Islam, jiwa manusia adalah sesuatu yang suci dan berharga. Maka tidak ada satu pun alasan bagi seorang mukmin untuk membenci hidupnya sendiri, karena setiap detik kehidupan adalah ladang pahala yang Allah berikan.

Banyak orang mungkin merasa hidupnya tidak adil — rezeki sempit, doa belum terkabul, dan ujian datang silih berganti. Namun justru di saat itulah Allah paling dekat dengan hamba-Nya. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6)

Keputusasaan bukanlah jalan keluar, karena ia hanya menutup mata dari rahmat Allah yang luas. Rasulullah ﷺ mengingatkan, bahwa siapa pun yang bersabar, Allah akan selalu bersamanya. Bahkan sekecil apa pun perjuangan untuk bertahan — menahan tangis, menundukkan amarah, atau tetap berdoa di tengah kecewa — semua itu bernilai besar di sisi Allah.

Maka jagalah hidupmu. Jangan biarkan rasa lelah menghancurkan amanah yang telah Allah titipkan. Ingatlah, hidupmu tidak sia-sia. Selama engkau masih bernafas dan berusaha mendekat kepada Allah, berarti masih ada harapan dan cinta-Nya yang menyelimuti.

Hidup bukan untuk disesali, tapi untuk dijalani dengan sabar dan doa.
Karena Allah tak pernah meninggalkan hamba yang percaya pada kasih-Nya.

Postingan Lainnya

Organisasi filantropi profesional yang menyalurkan donasi dan menjalankan program sosial untuk pemberdayaan desa di Indonesia.

copyright @ 2025
Terms & Conditions | Hubungi kami